MAKALAH PEREKONOMIA INDONESIA
PERDAGANGAN DAN PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
DI SUSUN OLEH
ANIMAH
TRI ARI KURNIATININGSIH
DWI WAHYUNINGSIH
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan taufik, hidayah serta inayahnya kepada kita semua,
sehingga kami dapat menyusun sebuah makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Perekonomian
Indonesia dengan judul “Perdagangan dan
Pembayaran Internasional”. Solawat
serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada tauladan serta junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang
terang benderang pada saat ini.
Tugas
makalah ini tidak akan dapat
terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari teman-teman serta para pembimbing
yang telah memberikan arahan untuk perbaikan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa tulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, memiliki banyak kekurangan dan membutuhkan perbaikan, sehingga
kritik dan saran sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dan semua pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa Unnes
pada khusunya dan seluruh pembaca
makalah ini pada umumnya.
Semarang,
1 Juni 2014
Tim Penulis
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin
meluasnya globalisasi membuat ketergantungan antar Negara semakin tingg
Indonesia
sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan
perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional
tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di dalam
percaturan ekonomi global. Situasi dan kecenderungan umum perekonomian dapat
dipastikan akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Perekonomian dunia yang
lesu akan melesukan pula perdagangan antar negara di dunia, termasuk Indonesia.
Hubungan ekonomi dengan luar negeri adalah bagian dari hubungan internasional
secara luas, yang mencakup juga hubungan politik, militer, pendidikan dan
kebudayaan. Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, terlebih dengan
system ekonomi terbuka, memungkinkan hubungan ekonomi dengan luar negeri
terjadi. Hampir setiap hari dalam surat kabar kita baca bagaimana
hubungan-hubungan ekonomi dengan luar negeri baik secara bilateral maupun
multilateral itu terjadi Hubungan
ekonomi dengan luar negeri ini memberi pengaruh terhadap perekonomian dalam
negeri. Ada pengaruh buruk, tapi juga ada pengaruh menguntungkan. Hubungan
ekonomi internasional menyangkut ransaksi barang, jasa modal, moneter, alat
pembayaran dan semuanya berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.
Setiap
negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya,
iklimnya,
letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,
keadaan
struktur ekonomi dan sosialnya. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan
negara
yang satu dengan negara yang lainnya saling membutuhkan sehingga
terciptalah
perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan
salah
satu aspek penting dalam perekonomian suatu negara, karena selain dapat
memenuhi
kebutuhan dalam negeri, perdagangan internasional juga merupakan
salah
satu sumber pendapatan negara.
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
1.4 RUMUSAN MASALAH
1.2 PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1.2.1 Pengertian Neraca
Pembayaran
Neraca pembayaran meliputi semua
nilai barang dan jasa, transfer-transfer (hadiah, hibah, bantuan asing),
transaksi modal (pinjaman dan utang) dan semua transfer keyataan resmi serta
tabungan internasional yang dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Jadi neraca pembayaran adalah suatu
catatan sistematis yang mampu memberikan informasi mengenai tarnsaksi-transaksi
ekonomi internasional yang sudah dan sedang dilakukan oleh suatu Negara dengan
Negara lain, dinilai dengan mata uang pada setiap periodenya (biasanya setaun
sekali).
Transaksi ekonomi yang dicatat dalam
neraca pembayaran meliputi transaksi kredit dan transaksi debet. Transaksi
kredit adalah transaksi yang menimbulkan atau menambah hak bagi penduduk suatu
Negara untuk menerima pembayaran dari penduduk Negara lain. Taransaksi debet
adalah transaksi yang menimbulkan atau menambah kewajiban penduduk suatu Negara
untuk melakukan pembayaran kepada penduduk lain.
Neraca pembayaran (N/P) mencatat
semua tansaksi sebuah negara dengan negara lain, yang meliputi transaksi
internasional sebuah negara pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Surplus/defisitnya dapat dilihat melalui lalu lintas moneter/cadangan devisa
Surplus: saldo neto neraca
pembayaran bertanda negatif-kenaikan cadangan devisa
Defisit: Saldo neto neraca
pembayaran bertnda positif-penurunan cadangan devisa
1.2.2
Komponen Neraca Pembayaran
a. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan yang merupakan
selisih antara total ekspor dan impor barang, jasa, dan transfer. Dalam
perhitungannya, neraca perdagangan ini tidak mencakup transaksi-transaksi asset
finansial dan kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren perdagangan
luar negeri yang merupakan aliran bersih dari total ekspor dan impor barang dan jasa sebagai
penerimaan atau penghasilan. Dengan adanya transaksi ekspor maka akan diterima
sejumlah uang yang nantinya akan menambah permintaan terhadap mata uang negara
eksportir. Begitu pula sebaliknya pada impor barang dan jasa dimana sejumlah
uang harus dikeluarkan guna membayar barang dan jasa yang kita impor, hal ini
akan menambah penawaran akan mata uang negara importir.
Neraca perdagangan adalah suatu
catatan atau ikhtisar yang memuat atau mencatat semua transaksi ekspor dan
transaksi impor barang-barang. Ekspor barang-barang dicatat sebelah kredit,
sedangakn import barang-barang dicatat dalam pos debet.
} Surplus: Nilai Ekspor>Nilai Impor
} Defisit: Nilai Impor>Nilai Ekspor
b. Current account
(neraca berjalan)
Terdiri dari transaksi impor dan
ekspor barang dan jasa. Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit
karena menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit
karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor dan
impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah pembayaran
faktor (factor payment) dan unilateral transfers.
Neraca pembayaran meliputi semua
transaksi tahun berjalan, yaitu ekspor, perdagangan barang dan bukan barang.
Ekspor barang merupakan taransaksi kredit yang menyebabkan terjadinya aliran
uang masuk ke dalam negeri.
Surplus: Neraca perdagangan
& jasa positif
Surplus neraca
perdagangan>defisit neraca jasa
Defisit: Neraca perdagangan & jasa negatif
Surplus neraca perdagangan
c.
Capital Account (neraca transaksi modal)
Neraca transaksi modal meliputi
pemberian pinjaman (pours) dan utang (borrowing) berupa pinjaman
jangka pendek dan jangka panjang. Transaksi modal tersebut dapat berupa hal-hal
berikut:
1.
Kredit
untuk kegiatan perdagangan dari Negara lain.
2.
Deposito
yang dimiliki penduduk kita di luar negeri, atau deposito yang dimiliki
penduduk luar negeri di dalam negeri.
3.
Pembelian
surat-surat berharga jangka pendek oleh penduduk luar negeri, atau penjualan
surat-surat berharga jangka pendek kepada penduduk luar negeri di dalam negeri.
4.
Adanya
investasi di luar negeri, atau investasi asing di dalam negeri.
5.
Pembelian
surat-surat berjangka panjang oleh penduduk luar negeri, atau penjualan
surat-surat berharga jangka panjang kepada penduduk luar negeri di dalam negri.
6.
Pinjaman
jangka panjang dari penduduk Negara lain kepada Indonesia, atau pinjaman jangka
panjang dari penduduk Indonesia kepada Negara lain.
d.
Financial
account
Mencatat transaksi aset finansial,
transfer pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup
pencatatan akan FDI (foreign direct investment atau Penanaman Modal Asing/PMA),
pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga,
saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar
seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat
sebagai kredit (capital inflow). Sebaliknya, transaksi yang mengakibatkan
devisa keluar dari suatu negara dicatat sebagai debit (capital outflow). Capital inflow merupakan
dana/modal yang masuk ke dalam suatu negara (dicatat sebagai
kredit), misalnya melalui investasi asing (FDI), pembelian
saham, obligasi, atau surat berharga lainnya. Capital inflow
yang berkontribusi baik bagi perekonomian adalah yang dalam jangka panjang,
misalnya melalui investasi modal riil (FDI) berupa pembangunan pabrik,
pembelian mesin baru, dls. Sedangkan capital inflow jangka pendek sering
juga disebut “hot money”, merupakan dana yang hanya singgah sebentar di
suatu negara dan tidak berkontribusi langsung ke peningkatan output
(GDP). Hot money biasanya
hanya mencari keuntungan jangka pendek, misalnya dari
pembelian saham. Capital
outflow. Ini merupakan dana/modal yang keluar dari suatu negara
(dicatat sebagai debit), misalnya ada swasta/masyarakat yang melakukan
investasi (baik FDI maupun pembelian saham dan surat berharga
lainnya) di luar negeri, pembayaran cicilan hutang luar negeri, pembayaran
bunga atas hutang luar negeri, dll. Contoh transaksi yang menghasilkan devisa (kredit) pada
financial account adalah : hutang luar negeri, FDI, pembelian
saham maupun obligasi dalam negeri oleh investor asing, dll. Semua transaksi ini mendatangkan
devisa bagi negara. Misalnya transaksi berlangsung antara Indonesia-Amerika,
maka cadangan dolar (devisa) Indonesia akan bertambah akibatnya adanya
transaksi-transaksi diatas.Contoh transaksi yang mengurangi devisa (debit) pada
financial account adalah pembayaran cicilan hutang luar negeri, pembayaran
bunga dari hutang luar negeri, pembayaran dividen atas saham dalam negeri yang
dimiliki investor asing, pembayaran bunga dan hutang obligasi yang jatuh
tempo, pengiriman laba dari FDI atau investasi asing yang ditanamkan di dalam
negeri, dll.
Semua transaksi ini mengurangi devisa suatu negara.
e. Neraca Jasa
Dumairy (1996 :
101) menyatakan Neraca jasa Indonesia senantiasa defisit sepanjang era PJP I.
Pengeluaran untuk jasa selalu lebih besar daripada penerimaannya, baik dari
sektor migas maupun sektor non migas. Pengeluaran jasa didominasi oleh
pembayaran bunga utang luar negeri serta biaya angkutan laut.
Neraca meliputi transportasi dan
asuransi, pengeluaran para wisatawan, laba perorangan yang
dibagiakan, kiriman uang, hibah, jasa-jasa yang diterima dari dan yang
diberikan ke Negara lain.
Unsur:
Penerimaan dan Pengeluaran Jasa
Negatif: Penerimaan jasa
f.
Cadangan Devisa
Posisi cadangan
devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi kebutuhan impor
untuk jangka waktu setidak-tidaknya 3 bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki
tidak mencukupi kebutuhan untuk 3 bulan impor, maka hal itu dianggap rawan.
Tipisnya persediaan valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan
ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Bukan saja negara tersebut akan
mengalami kesulitan mengimpor barang-barang yang dibutuhkannya dari luar
negeri, tetapi juga bisa memerosotkan kredibilitas mata uangnya. Kurs mata uang
di pasar valuta asing mengalami depresiasi. Apabila posisi cadangan devisa itu
terus menipis dan semakin tipis, maka dapat terjadi “serbuan (rush) terhadap valuta asing di dalam
negeri. Menghadapi keadaan demikian, sering terjadi pemerintah negara yang
bersangkutan akhirnya terpaksa melakukan devaluasi.
Devaluasi
memiliki pengaruh jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek
mekanisme harga dan mekanisme mneter penting. Dari segi mekanisme harga, posisi
neraca pembayaran membaik (ekpor naik dan impor turun) apabila penawaran ekspr
dan permintaan impor cukup elastis. Dari segi mekanisme moneter ( a la monetarist), devaluasi menaikkan
harga-harga di dalam negeri sehinga menurunkan real balance masyarakat dan selanjutnya menurunkan impor. Dari segi
ini pun neraca pembayaran cenderung mambaik. Tetapi penurunan real balance selalu di ikuti oleh
kelesuan usaha dan keluhan likuiditas di sektor perusahaan. Dalam jangka
panjang sebagian atau seluruh perbaikan neraca pembayaran tersebut bisa hilang.
Bila cost inflation terjadi dan stok
uang di naikkan, maka impor cenderung meningkat kembali dan ekspor menurun.
Devaluasi adalah salah satu cara untuk mengoreksi overvalued exchange rate, tetap tidak mengobati penyebab keadaan
tersebut, yang sering kali adalah ketidakmampuan mengendalikan inflasi dalam
negeri.
1.2.3
Transakasi
Neraca Pembayaran
Dalam neraca pembayaran terdapat
beberapa transaksi yang akan berpengaruh terhadap neraca pembayaran itu
sendiri. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Barang
Transaksi barang adalah semua
transaksi yang menyangkut kegiatan ekspor dan impor barang yang terjadi antara
dua Negara atau lebih. Kegiatan ekspor dan impor ini dicatat di neraca
perdagangan.
b. Transaksi Jasa
Transaksi ini adalah meliputi
pemberian atau penerimaan jasa yang terjadi antara dua Negara atau lebih.
Transaksi yang termasuk transaksi jasa antara lain jasa transportasi,
parawisata, premi asuransi, dan sebagainya.
c. Transaksi Modal
Transaksi modal adalah transaksi
penerimaan atau pembayaran yang terjadi antara penduduk suatu Negara dengan
penduduk Negara lain sehubungan adanya peminjaman dan penanaman modal.
Tarnsaksi hasil modal bisa berupa bunga (interest) dan bagi keuntungan
laba usaha (deviden).
d. Transaksi Unilateral/Hadiah (Grant)
Transaksi unilateral adalah
transaksi pemindahan hak antara penduduk suatu Negara kepada penduduk Negara
lain yang tidak menimbulkan kewajiban, baik masa sekarang maupun masa yang akan
datang. Misalnya hadiah yang diterima dari Negara lain, kiriman uang untuk
keluarga di luar negeri, dan sebagainya.
e. Investasi Jangka Panjang (Long Term
Investment)
Investasi modal untuk jangka panjang
(lebih dari satu tahun) yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara di Negara
lain (luar negeri). Misalnya membeli saham atau obligasi untuk tujuan investasi
jangka panjang di luar negeri.
f. Investasi Jangka Pendek (Short Term
Investment)
Investasi jangka pendek (kurang dari
satu tahun) adalah transaksi yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara di
Negara lain (luar negeri). Misalnya untuk membeli saham atau obligasi dengan
tujuan untuk memperoleh capital gain (keuntungan naiknya nilai
kurs) dari perusahaan di luar negeri.
g. Transaksi Pemindahan Emas (Gold
Movement)
Transaksi pemindahan emas adalah
transaksi pemindahan hak pemilikan emas yang dilakukan penduduk suatu Negara
dengan penduduk Negara lain.
h. Transaksi Pengangkutan Mata Uang (Currency
Shipment)
Transaksi ini terjadi apabila
seorang penduduk menabungkan uangnya di bank luar negeri.
1.2.4
Ikhtisar Neraca Pembayaran
a.
Transaksi Debet
Transaksi
debet adalah transaksi yang dapat menimbulkan bertambahnya kewajiban Negara
dalam melakukan pembayaran kepada Negara lain.
b.
Transaksi Kredit
Transaksi
Kredit adalah transaksi yang dapat mengakibatkan bertambahnya hak suatu Negara
untuk menerima pembayaran dari Negara lain.
1.2.5
Keseimbangan
Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran harus selalu
berada pada keadaan seimbang dengan saldo nol dimana penjumlahan di sebelah
debit harus sama dengan di sebelah kredit. Dalam mebahas keseimbangan neraca pembayaran, akan diuraikan
keseimbangan dari masing-masing komponen neraca pembayaran.
a.
Keseimbangan
Transaksi Berjalan
Keseimbangan transaksi berjalan
adalah keseimbangan yang dihitung dari transaksi barang, jasa, hasil modal dan
transaksi unilateral. Taransaksi berjalan dinyatakan seimbang bila arus uang
yang masuk sama besarnya dengan arus uang yang keluar akibat transaksi barang,
jasa, hasil modal dan transaksi unilateral yang terjadi antar negara. Namun
demikian, transaksi berjalan dapat defisit atau surplus.
b.
Keseimbangan
Transaksi Modal
Keseimbangan transaksi modal adalah
keseimbangan yang dihitung dari transaksi investasi jangka panjang, investasi
jangka pendek, pemindahan emas, dan transaksi pengangkutan mata uang. Neraca
transaksi modal dinyatakan seimbang bila arus uang keluar untuk investasi
jangka panjang, investasi jangka pendek, serta pemindahan asset dan tabungan
sama besarnya dengan arus masuk dari transaksi-transaksi tersebut yang terjadi
antar Negara..
c.
Keseimbangan
Neraca Pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran
adalah keseimbangan yang terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal.
Keseimbangan neraca pembayaran akan terjadi bilamana arus uang masuk yang
terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal sama besarnya dengan aru
uang keluar dari transaksi tersebut di atas yang terjadi antar Negara.
Keseimbangan neraca pembayaran sebenarnya dapat terliat dari perubahan cadangan
devisa resmi.
1.2.6
Defisit
Dan Surplus Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dikatakan devisit
bila nilai ekspor barang lebih kecil dari importnya dan dikatakan surplus bila
ekspor barang lebih besar dari impornya. Pada umumnya neraca pembayaran akan dikatakan sehat jika
mengalami surplus, dan neraca penawaran akan dikarenakan kurang sehat jika
mengalami defisit. Akan tetapi, tidak selamanya bahwa defisit neraca pembayaran
berarti kurang sehat atau membahayakan. Hal ini harus dilihat pada komponen
mana yang mengalami defisit.
Jika defisit terdapat pada transaksi
berjalan, maka untuk menutup defisit tersebut harus ditimbangkan penerimaan
pada transaksi modal, misalnya dengan cara mencari pinjaman luar negeri atau
menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Demikian pula
jika penyebab devisit tersebut pada komponen transaksi berjalan, maka untuk
menyehatkan atau menutup defisit tersebut harus diusahakan meningkatkan pada
komponen transaksi berjalan, misalnya dengan meningkatkan ekspor barang dan
jasa dan sebagainya.
Perlu disadari pula surplus neraca
pembayaran yang berkepanjangan akan kurang bearti jika tidak digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan devisa yang tertumpuk terus
menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
1.2.7
Mekanisme
neraca pembayaran
Ada tiga macam mekanisme berpengaruh terhadapneraca
pembayaran suatu negara dari suatu perubahan ekonomi atau suatu kebijaksanaan,
yaitu: mekanisme harga, mekanisme pendapatan, dan mekanisme moneter. Ketiganya
saling kait mengkait dan saling bekerja berdampingan.
a.
Mekanisme
Harga
Mekanisme harga bekerja lewat
pengaruh perubahan harga-harga terhadap ekspor dan impor. Mekanisme hume dalam
sisitem standar emas penuh adalah contoh terbaik untuk menggambarkan bekerjanya
mekanisme harga. Bila surplus neraca pembayaran terjadi, stok uang dalam negeri
meningkat, harga dalam negeri meningkat, dan penduduk negara tersebut akan
meningkatkan impornya dan menurunkan ekspornya. Selama surplus belum hilang
impor akan terus meningkat dan ekspor menurun. Akhirnya neraca pembayaran akan
kembali seimbang. Dalam sistem moneter lainpun mekanisme harga masih bekerja,
meskipun tidak sesempurna dalam sisitem standard emas penuh. Elastisitas harga
dari penawaran ekspor dan permintaan impor sangan menentukan efektifitas
mekanisme harga dalam membawa kembali neraca pembayaran kearah keseimbangan.
Karena berbagai faktor penghambat, sekarang para ekonom berangapan bahwa
mekanisme harga saja tidak bisa di andalkanuntuk mengobati ketimpangan neraca
pembayaran yang besar.
b. Mekanisme Pendapatan
Mekanisme pendapatan bekerja melalui
proses pelipat (multiplier). Kenaikan ekspor, melalui proses pelipat
menimbulkan kenaikan pendapatan nasional. Selanjutnya kenaikan pendapatan
nasional meningkatkan impor melalui kecenderungan mengimpor (prospensity to import). Kenaikan impor
ini tidak akan sebesar kenaikan ekspor yang mengakibatkannya. Ini berarti bahwa
mekanisme pendapatan saja tidak bisa membawa neraca pembayaran ke posisi
keseimbangan kembali secara penuh.
c. Mekanisme Moneter
Mekanisme moneter bekerja lewat stok
uang di dalam negeri sebagai akibat perubahan keadaan atau kebijaksanaan. Bila
ekspor naik dan surplus neraca pembayaran terjadi, stok uang dalam negeri
meningkat, tingkat bunga menurun pengeluaran investasi meningkat, pendapatan
nasional meningkat dan akhirnya impor meningkat. Ini adalah mekanisme moneter
menurut Keynes. Mekanisme moneter menurut golongan moneterist memberi tekenan
pada apa yang terjadi dengan stok uang riil atau real balance. Bila real balance meningkat, pengeluaran
meningkat, dan impor meningkat. Bila kenaikan stok uang di imbangi dengan
kenaikannharga, real balance bisa meningkat atau turun, sehinga imporpun tetap
atau turun. Mekanisme moneter tidak bisa membawa neraca pembayaran ke posisi
keseimbangan yang penuh.
1.2.8 Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran
Penyusunan neraca pembayaran
mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Memberikan
informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara di perdagangan
internasional,
b. Memberikan
bantuan dan sistem pembayarannya,
c. Memberikan
bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan fiskal,
d. Memberikan
keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban
perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi,
dan
e. Membantu
pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan dan
urusan pembayarannya.
Neraca
pembayaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a.
Alat pembukuan anggaran dan alat pembayaran luar
negeri,
b.
Alat untuk menjalankan pengaruh transaksi luar negeri
terhadap pendapatan nasional,
c.
Alat untuk mengukur keadaan perekonomian suatu Negara,
d.
Alat untuk menetapkan kebijakan moneter dan fiskal,
dan
e.
Untuk mengetahui transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional.
makasih ea,,, ini sangat membantu saya dalam membuat makalah tentang perdagangan dan pembayaran internasional
BalasHapusneraca pembayaran dan perdaganan harus tetep stabil. terimakasih referensi Makalah neraca pembayaran dan perdagangan terbaru di jurnalmakalah.com
BalasHapus