Minggu, 23 November 2014

analisis jurnal

Rounded Rectangle: Nama : Dwi Wahyuningsih
NIM : 7311412091
Prodi : Manj. B 2012
 




ANALISIS JURNAL TENTANG TEORI KOMUNIKASI
Judul              : “ STRATEGI KOMUNIKASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN      KESADARAN TENTANG HAK HAK NASABAH PERBANKAN DI JAWA TIMUR”
Oleh                : DR. Sukarmi, SH., MH.
  Siti Azizah, SPT., M.Hum., M.Comm.
  Siti Hamidah, SH., MM.

ANALISIS

Jurnal dengan judul “Strategi Komunikasi dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran Tentang Hak – Hak Nasabah Perbankan di Jawa Timur” menganalisis tentang pengetahuan nasabah mengenai manfaat produk, resiko produk, dan saluran pengaduan dan penyelesaian nasabah produk perbankan. Dari   300 sampel nasabah perbankan dan praktisi perbankan pada 4 wilayah Kantor Bank Indonesia (KBI) di Jawa Timur, yaitu KBI Surabaya, KBI Malang, KBI Kediri dan KBI Jember, diperoleh data sebagai berikut :
1.      Sebanyak 38 orang nasabah  (16,74) tidak mengetahui produk perbankan, 118 orang nasabah  (51,98 %) tidak mengetahui manfaat produk perbankan.
2.       Jawaban responden yang tidak mengetahui pelayanan pengaduan dan penyelesaian terkait adanya masalah / sengketa 103 orang (45,37%). Sebanyak 109 orang (87,90%) memilih bank sebagai saluran pengaduan dan penyelesaian nasabah, 50 orang (40,32%) memilih kepolisian sebagai saluran pengaduan dan penyelesaian nasabah, 13 orang (10,48%) memilih Bank Indonesia, 12 orang (9,68%) memilih media massa, dan 10 orang (8,06%) memilih pengadilan sebagai penyelesaian nasabah.  
3.      Dari 40 orang non nasabah sebanyak 30 orang non nasabah (75%) tidak mengetahui manfaat produk perbankan,  31 orang (77,5%) tidak mengetahui resiko produk perbankan, dan 35 orang (87,5%) tidak mengetahui saluran pengaduan dan penyelessaian nasabah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa masih minimnya pengetahuan nasabah dan non mengenai aktivitas perbankan mengakibatkan terjadinya permasalahan yang diakibatkan kesalahan nasabah dalam memahami produk, ketidaktahuan akan manfaat serta risiko produk bank, dan cara menyelesaikan apabila terjadi masalah. Tentu hal ini tidak sesuai dengan cetak biru Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan dengan visi “mewujudkan masyarakat yang memilki pengetahuan dan informasi yang memadai, percaya diri, memahami fungsi dan peran, serta manfaat dan risiko produk jasa bank sehingga dapat mengelola keuangan secara bijaksana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di masa datang.”
Masalah tersebut dikarenakan masih kurang efektifnya cara para perbankan dalam menginformasikan berbagai macam produk, manfaat, resiko, saluran pengaduan dan penyelesaian pengaduan nasabah perbankan. Dalam jurnal tersebut diketahui bahwa hal ini disebabkan oleh :
1.      Masih kurangnya peran pemerintah dan LSM sebagai komunikator dalam menyampaikan informasi tentang perbankan.
2.      Kesesuaian dan ketepatan penggunaan bahasa dalam proses penyampaian tentu akan mempengaruhi pemahaman nasabah tentanng perbankan. Karena selama ini yang dirasakan oleh nasabah justru kesesuaian pesan dengan budaya / kebiasaan nasabah, pesan yang diselingi humor dan hal-hal unik serta penggunaan tokoh terkenal (tokoh masyarakat dll) dirasakan nasabah kurang mempengaruhi pemahamannya dalam pelaksanaan (pemberian ) informasi oleh komunikator.
3.      Pemilihan media  untuk menginformasikan produk-produk perbankan yang dirasa nasabah masih kurang tepat.
Menurut saya, jika kita mengacu pada data diatas, dapat di simpulkan bahwa dalam jurnal tersebut sudah sesuai dengan teori komunikasi paradigma Lasswell, namun komunikasi yang terjalin masih kurang efektif. Unsur komunikasi dalam jurnal tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Komunikator   : praktisi bank, relasi, dan institusi pendidikan.
2.      Komunikan     : para nasabah.
3.      Pesan               : informasi tentang produk – produk perbankan, manfaat dan resiko
produk bank, serta cara menyelesaikan permasalahan yang di  
timbulkan.
4.      Media              : interpersonal communication (tatap muka), televisi, radio, dan surat
                          kabar.
5.      Feedback         : pemahaman para nasabah tentang pesan yang telah di sampaikan.
Meskipun semua unsur komunikasi menurut paradigma Lasswell telah terpenuhi (ada), tetapi dalam proses komunikasi tersebut masih banyak terdapat gangguan dan umpan balik yang belum sesuai dengan keinginan dari komunikator. Gangguan – gangguan tersebut seperti yang telah di sebutkan di atas mengakibatkan para nasabah   kurang  memahami produk, ketidaktahuan akan manfaat serta risiko produk bank, dan cara menyelesaikan apabila terjadi masalah. Jika hal ini tidak segera di selesaikan, tentu akan berakibat kerugian baik pada pihak nasabah ataupun pihak bank itu sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar