Review Artikel
Peran
Budaya Kerja Kekeluargaan, Komitmen Afektif, dan Turnover Karyawan
Aminah
Ahmad, Zahorah Omar
Jounal
of American Science, 2010;6(12)
http://www.americanscience.org
1.
Pendahuluan
Perputaran
karyawan dapat membahayakan rencana strategis organisasi untuk mencapai
tujuannya (Abasi dan Hollman, 2008). Aminah dan Zoharah, 2008;
Perrewe’, Treadway dan Hall, 2003) menunjukkan
perubahan
yang banyak dalam
menangani peran pekerjaan dan keluarga. dan karena itu diharapkan
organisasi menjadi lebih sensitif terhadap tanggung jawab keluarga karyawan dan
kebutuhan di luar tempat kerja. Penelitian ini mengacu pada teori pertukaran
sosial (Blau, 1964) untuk menguji hubungan antar variabel tersebut.Teori
pertukaran sosial dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara keluarga –
dukungan budaya kerja dan komitmen karyawan untuk organisasi dan niat keluar
karyawan.
2.
Tujuan
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menguji peran dukungan budaya kerja keluarga
dalam mengurangi tingkat perputaran karyawan dan peran mediasi dari komitmen
afektif dalam hubungan antara pengaruh dukungan budaya kerja keluarga.
3. Hipotesis
dan Pengembangannya
Pada dasarnya, adanya peran
budaya kerja kekeluargaan, komitmen afektif dapat mengurangi tingkat keinginan
karyawan untuk berindah tempat kerja. Hal ini dikarenakan terciptanya
kenyamanan selama bekerja.Penelitian
sebelumnya telah menunjukkan bahwa karyawan yang menemukan bahwa organisasi
mereka kurang responsif terhadap kebutuhan keluarga mereka akan kurang merespon
terhadap kebutuhan keluarga mereka akan kurang berkomitmen untuk organisasi dan
karenanya dapat meninggalkan organisasi (Haar dan Spell, 2004; Rothbard,
Philips dan Dumas, 2005; Wang dan Walumba, 2007).Berdasarkan hal tersebut di
peroleh hipotesis H1. Terdapat hubungan positif antara persepsi dukungan
keluarga, budaya kerja dan komitmen afektif. H2. Terdapat korelasi negative
antara dukungan keluarga, budaya kerja, dan turnover intention. H3. Terdapat
hubngan negative antara komitmen afektif karyawan dan niat untuk berpindah
karyawan. H4. Komitmen afektif memediasi hubungan antara persepsi keluarga,
dukungan budaya kerja dan turnover intention.4.
Teori
yang digunakan
Allen (2001)
mengemukakan bahwa dukungan keluarga dan organisasi mengacu pada kepentingan
organisasi dalam membantu karyawan mencapai keseimbangan antara keluarga dan praktik
kerja di perusahaan. Thompson, Beauvais, dan Lyness (1999) memperkenalkan
konsep budaya kerja
keluarga yang mencakup
tiga
dimensi, yaitu dukungan manajerial untuk keseimbangan pekerjaan – keluarga,
konsekuensi karir yang terkait dengan memanfaatkan kerja – keluarga, ddan
pencapaian waktu organisasi yang dapat mengganggu tanggung jawab keluarga.5.
Metodologi
penelitian
Sampel yang
digunakan sebanyak 693 karyawan dari 20 perusahaan jasa swasta di Lembah Klang,
pemilihan sampel tersebut didasari atas perusahaan dengan minimal 100 karyawan
dengan cara menyebar kuesioner. Pengukuran kuesioner dengan skala likert 1-5
mulai sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Teknik analisis data menggunakan
statistic deskriptif, dan regresi berganda.6.
Hasil
dan pembahsan
Hasil
analisis regresi berganda menunjukkan bahwa dukungan budaya kerja keluarga
dirasakan secara positif berkaitan dengan niat perputaran karyawan dan komitmen
afektif karyawan memediasi hubungan antara dukungan budaya kerja keluarga dan
keinginan keluar karyawan.
7.
Simpulan
dan saran
Berdasarkan hasil
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya dukungan kerja bagi keluarga
diperlukan sebagai mediator hubungan turnover intention dan komitmen afektif.
Saran yang bisa diberikan adalah perlunya seorang
pimpinan untuk membuat program sebagai
pemahaman dalam dukungan budaya kerja keluarga.
Lucky Club - Lucky Club Casino Site
BalasHapusPlay casino games. If you are a fan luckyclub.live of slots, you may be wondering about the Lucky Club casino site, with bonuses up for grabs. Lucky Club is the