Jumat, 11 November 2016

                                                        Review Artikel


Mediating Role Of Jobs Satisfaction Among Organizational Commitment, Organizational Culture And Citizenship Behavior (OCB); Empirical Study On Private Higher Education In Central Java, Indonesia
Suparjo; Susetyo Darmatyo
Journal Of Research In Marketing Volume 4 No 1 February 2015 ©Techmind Research, Society 289 | P A G E


1.      Pendahuluan
Terdapat perbedaan pendapat hasil penelitian mengenai hubungan kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior (Mehboob et al., 2012). Study yang dilakuan oleh Smith et al, (1993) [31] menemukan korelasi positif antara dua dimensi organizational citizenship behavior; altruism & kepatuhaan, dan kepatuhan kerja. Menurut Chang et al, (2010) jika organisasi menjadi sukses dalam menjaga karyawannya berkomitmen untuk organisasi; maka terdapat kesempatan yang lebih tinggi terkena OCB pada karyawan.
2.      Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana kepuasan kerja memediasi hubungan antara komitmen organisasi, budaya organisasi dan organizational citizenship behavior dosen perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, Indonesia
3.      Hipotesis
Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah a) H1 : kepuasan kerja memediasi hubungan komitmen organisasi dan organizational citizenship behavior; b) H2 : kepuasan kerja memediasi hubungan budaya organisasi dan organizational behavior citizenship; c) H3: terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dan OCB.
4.      Tinjauan Pustaka
Porter et al., (1974) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan identifikasi individu dengan keterlibatan dalam sebuah organisasi tertentu. Komitmen organisasi dikembangkan lebih lanjut oleh Porter et al., (1974) dan diukur sebagai konsep global dengan tiga komponen yang berbeda; (1) komitmen nilai; (2) koitmen retensi; (3) komitmen usaha. Robbins (2000) mengonsep kepusasn kerja sebahai perasaan keseluruhan atau sikap tentang pekerjaan yang mereka lakukan. Kepuasan kerja terdiri dari kepuasan tugas, kepuasan kerja dan kepuasan pasar (Putman, 2002). Organi (1988) memandang OCB sebagai perilaku mextra-peran karena merupakan tindakan prestasi kerja di luar persyaratan kerja yang telah ditentukan.
5.      Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah metode survey dengan memabagikan kusioner ke 400 sampel yang merupakan dosen tetap, baik dosen PNS maupun dosen Honorer yang bekerja di perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah. Namun, hanya 244 kuesioner yang kembali ke peneliti yang kemudian mengerucut menjadi 226 responden setelah pengolahan dan pemodifikasian data menggunakan Structural Equation Model (SEM).
6.      Hasil Dan Pembahasan
REMSEA, berdasarkan table reability test result, secara bersama-sama semua variabel pada kisaran nilai yang diharapkan, meskipun AGFI marginal dapat diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja adalah mediator penting dari hbungan anatar komitmen organisasi dan OCB.
7.      Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubunngan yang signifikan antara komitmen organisasi, budaya organisasi dan kepuasan kerja, serta kepuasan kerja dan organizational citizenship (OCB). Saran untuk perusahaan jika manajemen organisasi ingin memiliki tingkat yang lebih tinggi dari perilaku sukarela mereka, mereka harus memberikan kepuasan kerja serta memberikan manfaat yang lebih dalam komitmen organisasi, dan budaya organisasi. Sementara itu, saran untuk penelitian selanjutnya adalah pengembangan variabel-variabel yang terikat dalam penelitian tersebut.
8.      Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data hanya mengandakan laporaan diri dan survey data, serta pengukuran variabel  yang hanya terpaku pada satu titik waktu saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar