Review Artikel
Mediating
Role Of Jobs Satisfaction Among Organizational Commitment, Organizational
Culture And Citizenship Behavior (OCB); Empirical Study On Private Higher
Education In Central Java, Indonesia
Suparjo;
Susetyo Darmatyo
Journal Of Research
In Marketing Volume 4 No 1 February 2015 ©Techmind Research, Society 289 | P A G E
1.
Pendahuluan
Terdapat perbedaan pendapat hasil
penelitian mengenai hubungan kepuasan kerja dan organizational citizenship
behavior (Mehboob et al., 2012). Study yang dilakuan oleh Smith et al, (1993)
[31] menemukan korelasi positif antara dua dimensi organizational citizenship
behavior; altruism & kepatuhaan, dan kepatuhan kerja. Menurut Chang et al,
(2010) jika organisasi menjadi sukses dalam menjaga karyawannya berkomitmen
untuk organisasi; maka terdapat kesempatan yang lebih tinggi terkena OCB pada
karyawan.
2.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menyelidiki bagaimana kepuasan kerja memediasi hubungan antara komitmen
organisasi, budaya organisasi dan organizational citizenship behavior dosen
perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, Indonesia
3.
Hipotesis
Hipotesis yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah a) H1 : kepuasan kerja memediasi hubungan komitmen
organisasi dan organizational citizenship behavior; b) H2 : kepuasan kerja
memediasi hubungan budaya organisasi dan organizational behavior citizenship;
c) H3: terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dan OCB.
4.
Tinjauan Pustaka
Porter et al., (1974)
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan identifikasi individu
dengan keterlibatan dalam sebuah organisasi tertentu. Komitmen organisasi
dikembangkan lebih lanjut oleh Porter et al., (1974) dan diukur sebagai konsep
global dengan tiga komponen yang berbeda; (1) komitmen nilai; (2) koitmen
retensi; (3) komitmen usaha. Robbins (2000) mengonsep kepusasn kerja sebahai
perasaan keseluruhan atau sikap tentang pekerjaan yang mereka lakukan. Kepuasan
kerja terdiri dari kepuasan tugas, kepuasan kerja dan kepuasan pasar (Putman,
2002). Organi (1988) memandang OCB sebagai perilaku mextra-peran karena merupakan
tindakan prestasi kerja di luar persyaratan kerja yang telah ditentukan.
5.
Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah metode
survey dengan memabagikan kusioner ke 400 sampel yang merupakan dosen tetap,
baik dosen PNS maupun dosen Honorer yang bekerja di perguruan tinggi swasta di
Jawa Tengah. Namun, hanya 244 kuesioner yang kembali ke peneliti yang kemudian
mengerucut menjadi 226 responden setelah pengolahan dan pemodifikasian data
menggunakan Structural Equation Model (SEM).
6.
Hasil Dan Pembahasan
REMSEA, berdasarkan table
reability test result, secara bersama-sama semua variabel pada kisaran nilai
yang diharapkan, meskipun AGFI marginal dapat diterima. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepuasan kerja adalah mediator penting dari hbungan anatar
komitmen organisasi dan OCB.
7.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubunngan yang signifikan antara
komitmen organisasi, budaya organisasi dan kepuasan kerja, serta kepuasan kerja
dan organizational citizenship (OCB). Saran untuk perusahaan jika manajemen
organisasi ingin memiliki tingkat yang lebih tinggi dari perilaku sukarela
mereka, mereka harus memberikan kepuasan kerja serta memberikan manfaat yang
lebih dalam komitmen organisasi, dan budaya organisasi. Sementara itu, saran
untuk penelitian selanjutnya adalah pengembangan variabel-variabel yang terikat
dalam penelitian tersebut.
8.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah data hanya mengandakan laporaan diri dan survey data, serta pengukuran
variabel yang hanya terpaku pada satu
titik waktu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar