1.
Bunyi sumpah pemuda butir pada butir
ketiga tidak sama seperti bunyi yang lain. Hal ini di karenakan ingin
menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di antara
mereka. Selain untuk menghargai bahasa
persatuan, perbedaan bunyi tersebut adalah salah satu wujud nyata dari
implementasi nasionalisme.
2.
Bahasa Indonesia dapat menjadi sarana
utama dalam melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan karena Bahasa
Indonesia adalah bahasa persatuan.
Menggunakan Bahasa Indonesia adalah langkah tepat untuk menumbuhkan jiwa
nasionalisme para pemuda waktu itu. Ketika jiwa nasionalisme telah tertanam
dalam benak para pemuda, maka hal ini adalah satu kekuatan besar untuk
menggalang persatuan untuk melawan segala macam penjajahan.
3.
Makna perkembangan bahasa Indonesia
dalam membangkitkan semangat nasionalisme.
a. Berdirinya
taman bacaan rakyat pada tahun 1908 adalah salah satu cara untuk membangkitkan
semangat nasionalisme, hal ini di karenakan dalam taman bacaan rakyat terdapat
banyak buku – buku pengetahuan , buku – buku yang memperlihatkan
keberanekaragaman budaya sendiri, sejarah
tentang perjuangan merebut kemerdekaan ,
dan lain – lain. Ketika kita membaca hal tersebut, tentu kita dapat
membayangkan apa yang terjadi sesuai apa yang di ceritakan si pengarang buku.
Dari situlah kita tahu bahwa untuk pencapaian hingga seperti ini di butuhkan
pengorbanan yang tidak sedikit dalam semua aspek, sehingga timbullah semangat untuk
mempertahankan apa yang telah kita raih serta terus berusaha untuk jadi yang
terbaik bagi negara kita tercinta.
b. isi
sumpah pemuda pada tahun 1928 sudah secara tersirat mencerminkan rasa
nasionalisme. Sumpah pemuda adalah salah satu cara untuk menggalangkan
persatuan di antara kaum pemuda pada saat itu. Dengan adanya sumpah pemuda
tersebut, dapat kita lihat, kelompok – kelompok kecil pemuda dari berbagai
daerah berkumpul dan menyatu menjadi kekuatan besar untuk memberantas segala
macam penjajahan , karena mereka mempunyai satu misi, yaitu merdeka.
c. Bahasa
Indonesia yang bersifat lingua franca memang pantas di jadikan sebagai bahasa
nasional. Karena sebuah negara butuh bahasa resmi yang di jadikan bahasa penghubung
antar warga negaranya . Jadi hal ini sangatlah wajar ketika penggunaan
Bahasa Indonesia menjadikan pemakainya memiliki semangat nasionalisme.
d. Ketika
Bahasa Indonesia masih menggunakan ejaan Soewandi, banyak masyarakat pribumi
yang belum mau menggunakan bahasa Indonesia dikarenakan sulitnya pelafalan dan
penulisan dari kata – kata tersebut. Kemudian lahirlah Ejaan yang Disempurnakan
yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1972.
Dengan penulisan dan pelafalan yang lebih mudah, lamban laut masyarakat Indonesia
mulai beranjak dari bahasa Ibu kepada Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
di segala bidang. Sehingga, EYD dapat dijadikan sebagai pembangkit kembali
semangat masyarakat Indonesia yang
pernah pudar.
e. Adanya
kongres Bahasa Indonesia yang dia adakan 5 tahun sekali adalah untuk mendiskusikan
dan menyempurnakan kata – kata dalam Bahas Indonesia baik yang berasal dari
bahasa serapan maupun dari pencetus itu sendiri. Bahasa Indonesia sendiri
memiliki sifat fleksibel, sehingga mudah menerima masukan dari semua pihak,
tentunya selama itu positif. Tentu ketika bahasa Indonesia memiliki banyak
kandungan kata, membuat bangsa ini semakin cinta terhadap negaranya sendiri.
Dan para pencetus semakin bersemangat dalam mencari kosakata – kosakata baru.
4.
Sebagai generasi muda, sudah sewajarnya
kita mempertahankan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional negeri kita, yakni
dengan cara senantiasa menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar tanpa
harus menghilangkan bahasa Ibu. Kita bisa menggunakan kedua bahasa tersebut
dalam forum – forum yang memang di anjurkan dan memungkinkan di gunakannya
bahasa – bahasa tersebut.
Kita tidak boleh malu ataupun gengsi menggunakan bahasa kita sendiri, karena
jika bukan kita sebagai generasi penerus , siapa lagi yang akan melakukan hal
tersebut ?.Sudah saatnya kita kembali membumingkan Bahasa nasional kita
sendiri, bahkan jika bisa kita harus menginternasionalkan bahasa kita sendiri.
5.
Setiap harinya Bahasa Indonesia
memperoleh kosakata baru, hal ini menyebabkan Indonesia sangat berkembang dalam
ragam bahasanya. Hal ini justru menjadikan salah satu bukti bahwa rakyat
Indonesia peduli dengan bahasanya sendiri. Para pencetus berlomba – lomba
memperkaya kosakata Bahasa Indonesia karena mereka sangat cinta dengan
negaranya sendiri. Dengan begitu,
keragaman bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasanah berbahasa
Indoneisa dan semakin meningkatkan solidaritas antar warga negaranya.
6.
RSBI adalah Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional yang memiliki ciri khas penggunaan bahasa asing sebagai pengantar
dalam setiap pelajarannya. Saya tidak setuju dengan adanya RSBI, karena dapat
melunturkan nilai nasionalisme para generasi mudanya. Ketika seorang guru
mengajar dengan menggunakan bahasa asing, secara tidak langsung guru tersebut
sedang mengajarkan bahwa bahasa asing lebih baik dari bahasa nasionalnya
sendiri. Jika hal ini terjadi terus – menerus, maka akan terbentuklah mind set
negatif tentang bahasa nasional pada para siswa. Para siswa beranggapan bahasa
asing lebih baik dari bahasanya sendiri dan tidak akan mau lagi menggunakan
bahasa nasionalnya sendiri dalam kehidupan sehari – hari. Dampak negatif
selanjutnya adalah bahasa asing lebih buming di dikalangan masyarakat daripada
bahasa nasionalnya sendiri, dan menjadi bahasa nomer satu di negara kita.
ok.. makasi atas infonya...
BalasHapus